Duduk di barisan depan di kelas empat dengan mengenakan seragam sekolahnya, Priscilla Sitienei mendengarkan dengan penuh perhatian saat dia menulis nama-nama hewan dalam bahasa Inggris di buku catatannya.
Dia masuk sekolah Leaders Vision Preparatory School lima tahun yang lalu.
Sehari-harinya ia berprofesi sebagai seorang bidan dan sudah mengemban tugas itu selama 65 tahun terakhir di desanya, Ndalat di Rift Valleyi.
Ia bahkan membantu kelahiran sejumlah orang yang kini menjadi teman sekelasnya sendiri, yang berusia antara 10 dan 14 tahun.
Dikenal dengan panggilan sayang "Gogo", yang berarti nenek dalam bahasa Kalenjin, katanya pada usia 90 ia akhirnya belajar membaca dan menulis - kesempatan yang dulu dia tidak pernah miliki sebagai seorang anak.
Terkadang ia mendongeng di bawah pohon kepada kawasn-kawan sekelasnya.
Berbicara lebih nyaman dalam bahasa Kalenjin, dia menjelaskan mengapa dia ingin kembali ke sekolah.
"Saya ingin bisa membaca Alkitab, saya juga ingin menginspirasi anak-anak agar mendapatkan pendidikan.
"Terlalu banyak anak yang dewasa tanpa sekolah."
Gogo mengatakan dia bertanya kepada anak-anak yang tidak bersekolah.
"Mereka bilang, mereka terlalu tua," katanya, "Saya katakan kepada mereka, 'Yah saya masuk sekolah dan kamu juga semestinya sekolah."
"Saya melihat anak-anak yang tersesat, anak-anak yang tanpa ayah, hanya akan hilir mudik, putus asa. Saya ingin menginspirasi mereka untuk masuk sekolah."
"Sangat bangga '
Pada awalnya sekolah menolak waktu ia mendaftarkan diri. Tapi segera mengerti betapa besar tekadnya untuk belajar.
Awalnya sekolah menolaknya tatkla ia mendaftarkan diri.
Kepala Sekolah David Kinyanjui percaya Gogo adalah teladan bagi seluruh siswa.
"Saya sangat bangga padanya," katanya.
"Gogo merupakan berkah bagi sekolah ini, ia telah menjadi motivator untuk semua siswa.
Priscilla Sitienei lahir saat Kenya masih dijajah Inggris dan tumbuh besar di tengah perjuangan negaranya untuk mencapai kemerdekaan.
Dia mengambil semua mata pelajaran: Matematika, Bahasa Inggris, Olah raga, tari, drama dan menyanyi.
Dengan seragam sekolah berwarna biru serta baju atasan berwarna hijau, dia juga sering mendongeng kepada teman-teman sekelasnya di bawah pohon dekat lapangan bermain untuk mewariskan pengetahuan tentang adat istiadat.
Anak-anak duduk mendengarkan dengan seksama.
Pemecah rekor
Rekor tertua murid sekolah dasar di Guinness Book of Records saat ini dipegang oleh warga Kenya lain, mendiang Kimani Maruge.
Ia menjadi teladan bagi para siswa lain, yang sebagian ia bantu kelahirannya.
Ia masuk sekolah pada usia 84 pada tahun 2004 dan meninggal lima tahun kemudian.
Sekolah dasar di Ndalat mengatakan akan menulis surat kepada Guinness Book of Records untuk memberitahu tentang siswi mereka 90 tahun.
Gogo mengatakan ia ingin belajar baca tulis agar juga bisa membantu membagikan keahlian kebidanannya dan menuliskan pengetahuannya tentang obat-obatan herbal.
Ibu-ibu hamil masih terus mendatanginya - biasanya pada hari Sabtu.
Ia juga biasa membantu kelahiran di tempat yang ia tinggali bersama salah satu cicitnya.
"Saya ingin mengatakan kepada seluiruh anak di dunia, terutama perempuan, bahwa pendidikan akan menjadi kekayaan kita," katanya.
"Dengan pendidikan, kita bisa menjadi apa pun yang kita inginkan: dokter, pengacara atau pilot."
Pelajaran utama dari Gogo sendiri adalah bahwa tidak pernah ada hal yang terlambat.
Selasa, 10 Maret 2015
Home »
Lintas Negara
» Nenek 90 tahun murid SD tertua di dunia
0 komentar:
Posting Komentar
letihkan badanmu untuk mendapatkan kenikmatan