Bapak ibu majelis yang berbahagia ,berbahagialah kita, bahwa atas ijin,
dan takdir allah swt lah juah, sehingga hari pertama tahun pertama. Dari
pada abad ke 15 h ini berhasil kita berada didalamnya. semoga suara
santer dan berita gencar, yang di dengungkan ke seluruh penjuru dunia,
yang menyatakan kalau abad ini adalah abad kebamgkitan dan kejayaan
islam .
kita-kita yang berada didalam ruangan ini, dapat turut menanam andil, menanam saham, mengambil bagian secara aktif, berperanan, yang cukup menentukan, di dalam proses kebangkitan dan ke jayaan islam, rugilah dan celakalah sungguh kita tentunya, kalau kita sebagai generasi yang di takdirkan allah swt, berada pada abad kebangkitan dan kejayaan ini, lantas ternyata, tidak aktif mengambil bagian, tidak turut serta, di dalam menangani dan mentenagai, proses kebangkitan dan kejayaan islam ini.
tidak turut menanam saham sebanyak-banyaknya, tidak turut menyumbangkan dan mengorbankan segenap apa yang telah allah berikaan kepada kita untuk itu.
Maka wajarlah sungguh kalau pada hari ini kita berbincang-bincang bapak, dan saudara2, ibu majelis yang berbahagia, apa kira-kira, yang dapat kita sumbangkan, andil saham apa yang kita dapat tanam, supaya kita juga termasuk orang-orang, yang tidak absen
Yang tidak ketinggalkan, yang tidak terdaftar, yang tidak tercatat oleh sejarah, sebagai orang-orang yang turut dan ikut membawa abad kebangkitan ke 15 hijriyah ini, untuk itu bapak-bapk, saudara-saudara, ada baiknya kita buka-buka lembaran sejarah, secara singkat perjalanan umat islam, semenjak abad pertama sampai abad ke 14 hijriah, yang telah kita tinggalkan tahun kemarin dan sekarang pada hari ini kita mulai abad ke15 ini, kita lihat rasulullah saw sebagai pembawa risalah pemangku amanah membawah islam ini, mula-mulanya beliau terima dengan gemetar, malah adakesan ketakutan, sampai keringatan, lari minta di selimuti oleh istrinya khodijah dan kemudian setelah dia ketahui bahwah yang datang adalah jibril.
yang sebab dilantik menjadi nabi, menjadi rasul, oleh allah di guairoh tempat beliau bersembunyi, tempat beliau bermukim, tempat beliau menantikan sesuatu jawaban, yang diperlukan oleh masyarakat pada waktu itu, selama lima tahun lebih, selamah sekitar limah tahun.
Setelah beliau tahu, Bahwa beliau telah dilantik menjadi nabi, beliau scara sebagai rasul pebawah risalah pembawah amanah yang di wahyukan oleh allah swt kepadanya, bertanyalah kita dan tidak habislah kerheran-heranan bapak saudara2 , sebab kenapa beliau ternyata di dalam kenyiapkan wahyu itu, pakai biisik-bisik sembunyi-sembunyi apa segala,
berkumpul-kumpul di rumah darul arkom, bin arkom untuk kemudian bapak saudara2 , sahabatnya abu bakar as-sidiq, minta izin untuk meneriakan ini di tengah umum, di cegat dan dinasehati oleh rasulallah supaya jangan menyampaikan, bukan beliau takut, bukan beliau pengecut , bukan beliau kuatir,bukan beliau tidak mau mati, bukan beliau tidak mau mengambil resiko, tapi ada sesuatu kekuatan, ada suatu persaratanyan yang di perlukan di sana bapak-bapak saudara-saudara, yang mutlak harus di miliki, yang mutlak harus ada, didalam membawah islam ini bangnkit, di dalam membawa islam ini jaya.
pada waktu itu bapak dan saudara2 belum mantap, belum rapi, apa yang dinamakan sof, belum mantap apa yang di namakan jamamaah, belum dipahami persis sebagaimana mestinya belum dimengerti betul bagaimana bentuknya, jamaah dan sof yang memenuhi persyaratan untuk
membawah islam ini bangkit untuk membawah islam ini jaya untuk melihat keutuha saaf kerapian saf keutuhan jamaah kerapian jamaah bapak-bapak saudarah sekalian bukan kayak menyusun organisasi begitu selesai anggarannya setelah selesai anggaran
rumahtangganya rapat stu kali lapor pada penguasa mbikin cabang disini mbikin cabangdisana berarti sof sudah tersusun berarti barisan sudah ada berarti jamaah rapi bukaan demikian mudahnya pabak-bapak saudara-saudarah sof yang rapi jamaah yang mantap perlu di cek perlu
di uji perlu di perlu dicobah dengan segala bentuk ujian dengan segala bentuk cobaan yang terakhir bapak –bapak dalam fase- fase ujian-ujian terakhir inilah dengan hijrah dari mekah ke madinah meninggalkan kampung halaman meninggalkan sanak famili meninggalakan keluararga
sampai ada diantara mereka meninggalkan orangtua orang tua mereka meninggalkan ibunya meninggalkan ayahnya meninggalkan meninggalkan seluruh kemewahannya saudarahnya meninggalkan hartanya demi memenuhi tuntan sof tuntutan jamaah seperti beliau musab bin umair setelah sampai di madinah beliau
pakai baju compang-camping pakai robek-robek padahal beliau adalah anak orang kaya, jutawan bangsawan milioner bapak-bapak saudarah-saudarah sampai menetes air mata para sahabat sampai menetes air mata rasulullah melihan didepan masjid dalam kadaan baju compang-camping pakaian robek-robek padahal beliau tahu persis bahwa kedua orang tua beliau ini
di meka adalah keluarga bangsawan jutawan hal ini perlu mesti dilakukan untuk jajaki untuk mengtes saf ini dapat dikatakan rapi bahkan dikatakan mantap seelum ituberbagai macam tes-tes yang dilakukan oleh rasullah tentu saja di bawah bimbingan wahyu allah swt oleh rasulullah hijrah ke
taif hijrah ke habsah mencobah untuk melihat apa betul kita sudah ada saling cinta mencintai dikalangan sof dikalangan jamaah lebih dari pada mencintai keluarga sanak famili mencintai bunda belum seakidah yang belum secita belum se saf belum se jamaah ini yang
belum ada pada waktu itu bapak-bapak saudara-saudara belum ada tekad bulat memiliki tekad seiya se kata untuk tetap senasib untuk tetap sepenanggungan dalam semua bentuk kondisi di dalam segala bentuk situasi sampai-sampai abu bakar as-sidiq di cegat di larang di nasehati oleh rasullah jangan dulu jangan dulu sebab kalau saf ini belum ada
berarti kekuatan itu belum ada belum ada bapak-bapak saudara-saudarah alhamdulilah setelah melakukan uji coba sekian banyak diperlihakan oleh rasulullah oleh allah dan di demontrasikan oleh rasulullah kekuata kehebatan yng di miliki oleh saf oleh jamaah yang rapi oleh suatu kekuatan waliyullah yang menunjukan tangan tuhan ada bersama-sama dengan mereka itudengan dilakukan uji coba yang pertama untuk membuktikan ada kekuatan disana perang badar bapak-bapak saudara-saudara perang badar perang yang tidak berimbang kelompok sof umat islam hanya 300 kurang lebih sementara orang kafir seribu lebih bapak-bapak saudara-saudara yang 300 ini bukan angkatan akademi militer nasional bukan habis latihan habis-habisan perang-perangan bukan ahlih dibidang perang dan dia bukan samasekali dia tidak ahli menggunakan senjata padahal dia musuh yang berjumlah seribu bukan hanya ahli perang merekah sudah matang dia berpengalaman dengan istilah yang dinamakan perang-perang seperti itu bukan itu saja mereka memiliki perlengkapan senjata yang luar biasa hebatnya mereka didukung oleh peralatan perlengkapan perang dan mereka didukung oleh pasukan penghibur suport-suportir dari istri-istri yang dikerakan untuk itu bapak-bapak saudara-saudara
kita-kita yang berada didalam ruangan ini, dapat turut menanam andil, menanam saham, mengambil bagian secara aktif, berperanan, yang cukup menentukan, di dalam proses kebangkitan dan ke jayaan islam, rugilah dan celakalah sungguh kita tentunya, kalau kita sebagai generasi yang di takdirkan allah swt, berada pada abad kebangkitan dan kejayaan ini, lantas ternyata, tidak aktif mengambil bagian, tidak turut serta, di dalam menangani dan mentenagai, proses kebangkitan dan kejayaan islam ini.
tidak turut menanam saham sebanyak-banyaknya, tidak turut menyumbangkan dan mengorbankan segenap apa yang telah allah berikaan kepada kita untuk itu.
Maka wajarlah sungguh kalau pada hari ini kita berbincang-bincang bapak, dan saudara2, ibu majelis yang berbahagia, apa kira-kira, yang dapat kita sumbangkan, andil saham apa yang kita dapat tanam, supaya kita juga termasuk orang-orang, yang tidak absen
Yang tidak ketinggalkan, yang tidak terdaftar, yang tidak tercatat oleh sejarah, sebagai orang-orang yang turut dan ikut membawa abad kebangkitan ke 15 hijriyah ini, untuk itu bapak-bapk, saudara-saudara, ada baiknya kita buka-buka lembaran sejarah, secara singkat perjalanan umat islam, semenjak abad pertama sampai abad ke 14 hijriah, yang telah kita tinggalkan tahun kemarin dan sekarang pada hari ini kita mulai abad ke15 ini, kita lihat rasulullah saw sebagai pembawa risalah pemangku amanah membawah islam ini, mula-mulanya beliau terima dengan gemetar, malah adakesan ketakutan, sampai keringatan, lari minta di selimuti oleh istrinya khodijah dan kemudian setelah dia ketahui bahwah yang datang adalah jibril.
yang sebab dilantik menjadi nabi, menjadi rasul, oleh allah di guairoh tempat beliau bersembunyi, tempat beliau bermukim, tempat beliau menantikan sesuatu jawaban, yang diperlukan oleh masyarakat pada waktu itu, selama lima tahun lebih, selamah sekitar limah tahun.
Setelah beliau tahu, Bahwa beliau telah dilantik menjadi nabi, beliau scara sebagai rasul pebawah risalah pembawah amanah yang di wahyukan oleh allah swt kepadanya, bertanyalah kita dan tidak habislah kerheran-heranan bapak saudara2 , sebab kenapa beliau ternyata di dalam kenyiapkan wahyu itu, pakai biisik-bisik sembunyi-sembunyi apa segala,
berkumpul-kumpul di rumah darul arkom, bin arkom untuk kemudian bapak saudara2 , sahabatnya abu bakar as-sidiq, minta izin untuk meneriakan ini di tengah umum, di cegat dan dinasehati oleh rasulallah supaya jangan menyampaikan, bukan beliau takut, bukan beliau pengecut , bukan beliau kuatir,bukan beliau tidak mau mati, bukan beliau tidak mau mengambil resiko, tapi ada sesuatu kekuatan, ada suatu persaratanyan yang di perlukan di sana bapak-bapak saudara-saudara, yang mutlak harus di miliki, yang mutlak harus ada, didalam membawah islam ini bangnkit, di dalam membawa islam ini jaya.
pada waktu itu bapak dan saudara2 belum mantap, belum rapi, apa yang dinamakan sof, belum mantap apa yang di namakan jamamaah, belum dipahami persis sebagaimana mestinya belum dimengerti betul bagaimana bentuknya, jamaah dan sof yang memenuhi persyaratan untuk
membawah islam ini bangkit untuk membawah islam ini jaya untuk melihat keutuha saaf kerapian saf keutuhan jamaah kerapian jamaah bapak-bapak saudarah sekalian bukan kayak menyusun organisasi begitu selesai anggarannya setelah selesai anggaran
rumahtangganya rapat stu kali lapor pada penguasa mbikin cabang disini mbikin cabangdisana berarti sof sudah tersusun berarti barisan sudah ada berarti jamaah rapi bukaan demikian mudahnya pabak-bapak saudara-saudarah sof yang rapi jamaah yang mantap perlu di cek perlu
di uji perlu di perlu dicobah dengan segala bentuk ujian dengan segala bentuk cobaan yang terakhir bapak –bapak dalam fase- fase ujian-ujian terakhir inilah dengan hijrah dari mekah ke madinah meninggalkan kampung halaman meninggalkan sanak famili meninggalakan keluararga
sampai ada diantara mereka meninggalkan orangtua orang tua mereka meninggalkan ibunya meninggalkan ayahnya meninggalkan meninggalkan seluruh kemewahannya saudarahnya meninggalkan hartanya demi memenuhi tuntan sof tuntutan jamaah seperti beliau musab bin umair setelah sampai di madinah beliau
pakai baju compang-camping pakai robek-robek padahal beliau adalah anak orang kaya, jutawan bangsawan milioner bapak-bapak saudarah-saudarah sampai menetes air mata para sahabat sampai menetes air mata rasulullah melihan didepan masjid dalam kadaan baju compang-camping pakaian robek-robek padahal beliau tahu persis bahwa kedua orang tua beliau ini
di meka adalah keluarga bangsawan jutawan hal ini perlu mesti dilakukan untuk jajaki untuk mengtes saf ini dapat dikatakan rapi bahkan dikatakan mantap seelum ituberbagai macam tes-tes yang dilakukan oleh rasullah tentu saja di bawah bimbingan wahyu allah swt oleh rasulullah hijrah ke
taif hijrah ke habsah mencobah untuk melihat apa betul kita sudah ada saling cinta mencintai dikalangan sof dikalangan jamaah lebih dari pada mencintai keluarga sanak famili mencintai bunda belum seakidah yang belum secita belum se saf belum se jamaah ini yang
belum ada pada waktu itu bapak-bapak saudara-saudara belum ada tekad bulat memiliki tekad seiya se kata untuk tetap senasib untuk tetap sepenanggungan dalam semua bentuk kondisi di dalam segala bentuk situasi sampai-sampai abu bakar as-sidiq di cegat di larang di nasehati oleh rasullah jangan dulu jangan dulu sebab kalau saf ini belum ada
berarti kekuatan itu belum ada belum ada bapak-bapak saudara-saudarah alhamdulilah setelah melakukan uji coba sekian banyak diperlihakan oleh rasulullah oleh allah dan di demontrasikan oleh rasulullah kekuata kehebatan yng di miliki oleh saf oleh jamaah yang rapi oleh suatu kekuatan waliyullah yang menunjukan tangan tuhan ada bersama-sama dengan mereka itudengan dilakukan uji coba yang pertama untuk membuktikan ada kekuatan disana perang badar bapak-bapak saudara-saudara perang badar perang yang tidak berimbang kelompok sof umat islam hanya 300 kurang lebih sementara orang kafir seribu lebih bapak-bapak saudara-saudara yang 300 ini bukan angkatan akademi militer nasional bukan habis latihan habis-habisan perang-perangan bukan ahlih dibidang perang dan dia bukan samasekali dia tidak ahli menggunakan senjata padahal dia musuh yang berjumlah seribu bukan hanya ahli perang merekah sudah matang dia berpengalaman dengan istilah yang dinamakan perang-perang seperti itu bukan itu saja mereka memiliki perlengkapan senjata yang luar biasa hebatnya mereka didukung oleh peralatan perlengkapan perang dan mereka didukung oleh pasukan penghibur suport-suportir dari istri-istri yang dikerakan untuk itu bapak-bapak saudara-saudara
0 komentar:
Posting Komentar
letihkan badanmu untuk mendapatkan kenikmatan